Rusunawa ramai oleh para penulis dari pelosok Jawa Timur. Mereka adalah aktivis Forum Lingkar Pena (FLP) yang akan mengikuti Upgrading selama tiga hari mulai 6 hingga 8 Februari. Mereka akan dimantapkan tentang keorganisasian dan kepenulisan, sehingga menjadi bekal pulang dan dapat dikembang di wilayah kekuasaan FLP masing-masing.

Ketua FLP Jawa Timur, Bapak Rafif memberikan beberapa solusi terkait berbagai manajemen organisasi yang terkadang menjadi kendala di masing-masing cabang, termasuk sistem rekruitmen anggota yang terkesan longgar dan juga terkesan ketat. Ketua FLP Jawa Timur memberikan jalan tengah yaitu untuk tidak terlalu ketat sekaligus tidak terlalu longgar.

Selain keorganisasian, peserta juga diajak fokus pada genre tulisan yang paling diminati. Kekuatan fokus ini dimaksudkan untuk memaksimalkan hasil. Peserta diharapkan bisa menghasilkan satu karya buku semisal fokusnya menulis genre novel saja atau cerpen saja, tetapi bukan berarti mengabaikan genre lain yang barangkali juga diminati. Paling tidak kekuatan fokus menjadikan peserta lebih maksimal menghasilkan sebuah karya dalam bentuk buku.

Peserta dipacu menghasilkan satu karya yang kelak jika sudah balik kandang bisa menjadi modal awal untuk mengajak yang belum melek literasi agar mengikuti dirinya yang sudah punya modal berupa hasil karya tadi.

Dengan demikian orang tidak menjadi apatis jika diajak bergabung dengan Forum Lingkar Pena yang terus didengungkan eksistensinya. Masyarakat tentu tidak ragu lagi bergabung jika ada bukti kongkret dari para pengurusnya atau dari para anggota yang sedang dibinanya.

Karya tulis para stake holdernya hrus menjadi bukti nyata bahwa bergabung dengan FLP akan melahirkan karya tulis yang benar-benar nyata.

Banyaknya organisasi kepenulisan saat ini harus menjadi pecut bagi generasi FLP untuk terus bersaing menghasilkan sebuah karya tulis yang bisa dinikmati dalam bentuk buku. Versi digital juga demikian, meski nilai sakralitasnya masih jauh didominasi dalam bentuk buku.

FLP sebagai organisasi kepenulisan terbesar dan punya cabang hingga manca negara, tidak boleh berdiam diri agar setiap pengurus dan anggotanya menghasilkan karya dalam bentuk buku. Paling tidak demikian dahulu yang bisa dilakukan oleh anggota FLP. Jangan sampai kebesaran FLP hanya menjadi dominasi seniornya belaka, sementara para yunior, susahnya setengah mati menghasilkan karya tulis.

Upgrading Jawa Timur adalah tonggak sejarah baru untuk kelahiran generasi-generasi baru yang sebentar lagi juga akan memelahirkan karya tulis untuk menyaingi seniornya.

Semoga FLP menerima sinar matahari dan rembulan dari segala penjuru, sehingga lebih hebat dari hari-hari sebelumnya.

_______________

Ditulis Nun Urnoto, yang terlambat memberikan catatan selama upgrading.