Dok. Nun

perempuan tua berjalan di bawah matahari
bersandal jepit
berlipat semangat
mandi keringat

perempuan tua tak sepatah kata
setiap sampah dipungutnya
sampah mutiara
menjadi cinta

perempuan perkasa memunguti sampah
diterik matahari dan deru mobil tuan tanah
hatinya tak latah
imannya tak patah

wahai engkau perempuan tua
alamatmu di angkasa
surgamu di singgasana para Rasul-Nya
berjalanlah ke sana

Tuhan akan menanyakan sampah
yang engkau olah
air matamu di terik matahari tiketmu nanti
perempuan tua sudah senja
malam akan gulita
burung-burung sudah masuk ke sangkarnya
pulanglah ke angkasa

perempuan tua
sungai air mata di selokan-selokan kota
adalah tangis mereka
pungutlah sampahnya di sana
agar jernih air mata deritanya

esoklah datanglah ke sana
pungutlah
pungutlah
pungutlah.
Dok. Nun



Guluk-Guluk, 2 Februari 2015.