Dokumen Pribadi

Pamekasan-Setelah menjadi narasumber pada hari sebelumnya di Pendopo Wakil Bupati Pamekasan yang diadakah oleh Forum Lingkar Pena Cabang Pamekasan, maka pada 28 Mei 2014 saya harus berjibaku belajar kepada para penulis senior diacara workshop "Tulis Nusantara", yang diadakan setiap tahun oleh Kementerian Parawisata Pusat. 

Tahun 2014, Madura mendapatkan jatah Workshop tersebut dan diletakkan di SMK 3 Pamekasan. Acaranya yang dimulai sejak siang hingga sore itu, cukup meriah meski masih banyak kursi yang kosong. Kelebihan kursi. :) 

Tulis Nusantara, pernah mengantar naskah novel saya, dengan judul "Pangaro" menjadi nominasi 5 besar pada tahun 2013, dan sekarang naskah itu terbit di Penerbit Tiga Serangkai dengan judul Anak-Anak Pangaro, sekaligus sebagai juara harapan di penerbit tersebut.

Acara yang dihadari oleh kebanyakan anak-anak muda itu cukup meriah, dan peserta nampak antusias. Banyak di antara mereka yang punya keinginan besar untuk menjadi penulis, dan panitia menantang mereka untuk mengirimkan karya-karyanya yang beraroma lokal, pada tahun itu juga. Sebuah peluang bagi masyarakat Madura untuk berkreativitas.

Sepengetahun saya, banyak karya anak-anak Madura yang masuk dalam nominasi lomba-lomba nasional, bahkan sering menjadi juara. Pada 2013 di "Tulis Nusantara" saja, juara satunya adalah orang Madura bernama Badrul Munir Khair dengan judul novelnya Kalompang.

Tulis Nusantara 2014, karya saya kembali menjadi nominasi. Kali ini bukan lagi novel, tapi cerpen dengan judul "Karapan". Karapan, adalah tradisi turun-temurun yang menjadi hiburan bagi masyarakat Madura, meski akhirnya budaya itu menjadi ajang judi dan penyiksaan terhadap sapi yang dikarapnya. Sebuah ironi, ketika budaya yang indah itu di nodani. Silakan baca cerpennya, jika sudah terbit menjadi buku.

Dok. Pribadi
Belajar tanpa henti sangat indah sekali, bahkan ada teman saya yang sampai datang jauh-jauh dari Mojokerto hanya untuk belajar, yaitu belajar memotivasi dirinya sendiri, agar lebih semangat lagi, dan semangat lagi. Semangat adalah pusat energi. Jika lenyap semangat, maka hilanglah segalanya.

Ingin menjadi penulis? Mari belajar. Apa pun profesi Anda, sebaiknya menulis. Tulis apa saja yang bisa, meski hasilnya sangat sederhana. Kelak, tulisan itu akan menjadi istimewa, dan Anda akan mengeditnya menjadi lebih bermakna. 
Bacalah, dan Tulislah.